khasiat Labu Siam
Sebagai Penurun Cholesterol
Sayuran ini sangat kaya akan kandungan serat, vitamin A,B, dan C, mineral dan air, niasin, dan sedikit albuminoid. Karena bersifat dingin, jika dimakan terasa sejuk dan dingin di perut.
Daging buahnya terdiri atas 90 persen air, 7,5 persen karbohidrat, 1 persen protein, 0,6 persen serat, 0,2 persen abu dan 0,1 persen lemak. Juga mengandung sekitar 20 mg kalsium, 25 mg fosfor, 100 mg kalium, 0,3 mg zat besi, 2 mg natrium, serta beberapa zat kimia yang berkhasiat obat.
Air labu siam memiliki efek diuretic yang baik, sehingga melancarkan buang air kecil. Dengan begitu, kelebihan asam urat bisa segera dikeluarkan dari dalam tubuh.
Khasiat
Selain untuk menurunkan lemak darah (Kolesterol dan trigliserida), beberapa pakar kesehatan dan gizi juga menyatakan bahwa labu dapat mengobati tekanan darah tinggi, menurunkan panas, diabetes dan memperlancar proses pencernaan.
Diduga kandungan serat soluble dalam labu siam mungkin dapat mengikat sebagian garam empedu yang masuk ke dalam usus 12 jari. Selain bersifat diuretic (peluruh air seni), kandungan alkoloid-nya bisa membuka pembuluh darah yang tersumbat. Oleh sebab itulah, labu siam bisa menurunkan darah tinggi.
Melalui air seni yang banyak terbuang akibat sifat diuretic dari labu siam, kandungan garam didalam darah pun ikut berkurang. Berkurangnya kadar garam yang bersifat menyerap atau menahan air ini akan meringankan kerja jantung dalam memompa darah, sehingga tekanan darah akan menurun.
Asam urat, Kencing Manis, Gusi Berdara,
Untuk menghilangkan garis hitam pada tumit.
Cara Menggunakannya
Untuk Obat Dalam : Labu siam cocok dijadikan lalapan atau olahan sayur, seperti campuran sayur asam, sambal goreng, sayur bersantan atau dikukus sebagai lalapan.
Gusi Berdarah : Parut labu siam secukupnya, beri dua sendok air matang dan satu sendok madu, minum 3 kali sehari, untuk menyembuhkan sariawan, makan sebagai lauk setelah dikukus atau direbus.
Tumit Hitam : Getah labu siam, dioleskan di tempat tersebut, biarkan hingga kering setelah itu dicuci tumit hingga bersih.
Kencing Manis : Mengonsumsi labu siam yang telah dikukus. Kandungan patinya mengenyangkan, sehingga penderita diabetes mellitus tak lagi mengonsumsi makanan pokok secara berlebihan.
Penyebab
Garam empedu merupakan hasil produksi hati yang banyak mengandung kolesterol. Pengikatan garam empedu akan mengurangi penyerapan kembali kolesterol dalam usus sambil menghambat penyerapan lemak dari makanan. Hambatan penyerapan lemak terjadi lantaran untuk menyerap lemak dalam usus, lemak tersebut harus diemulsikan dahulu oleh empedu.
Labu siam atau Jipang (sechium edule) adalah jenis tumbuhan suku labu-labuan yang dapat dimakan buah dan pucuk mudanya. Tanaman ini tumbuh merambat diatas tanah atau agak memanjat dan biasanya sering dibudidayakan di pekarangan atau kebun belakang, biasanya sering didekat kolam. Buahnya menggantung dari tangkai dengan bentuk daun segitiga dan permukaan daunnya sedikit berbulu.
Negara pengekspor utama labu siam didunia adalah costa rica, sementara di Indonesia labu siam termasuk kedalam kategori sayuran sekunder, namun kita dapat menjumpainya di pasar-pasar tradisional. Buahnya merupakan sayuran penting dimasakan. Orang Indonesia mengenalnya sebagai labu siam, karena memang tanaman ini didatangkan dari negri siam.
Kandungan buah labu siam yang menyejukan banyak mengandung getah serta zat-zat seperti protein, lemak, kalsium, fosfor, dan besi. Labu siam memiliki khasiat untuk menyembuhkan sejumlah penyakit diantaranya adalah gusi berdarah. Parut labu siam yang sebelumnya sudah dicuci, kemudian beri 2 sendok makan air matang dan 1 sendok makan madu. Peras dan saring, diminum sehari 3 kali sebanyak yang diperlukan.
Manfaat lainnya adalah mengatasi sariawan. Dengan memakan buah labu siam sebagai lauk atu bisa juga dimakan mentah sebagai lalapan. Labu siam juga mampu menghilangkan garis hitam ditumit, caranya dengan mengoleskan getah labu siam pada tumit yang bergaris hitam. Tunggu sampai kering kemudian buka secara perlahan. Selamat mencoba.
Kamis, 20 Mei 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar